Rabu, 16 Februari 2011

BIWI NO. 1 {1999}



Rupali is a tall, leggy model who is intent on her career. When a photographer, Deepak, proposes to marry her, she turns him down, for she would like to marry a multi-millionaire - and nothing short of that. She meets her dream man in Prem Mehra - and both are instantly attracted to each other. Prem even hires Rupali in his advertising firm, and both decide to travel to Switzerland for a photo shoot. When they return, it is then Rupali finds out that Prem is not a bachelor as he is claims to be - but is a married man, his wife's name is Pooja, and he also has two children. But Rupali decides that these minor obstacles can be overcome by a simple divorce, and makes her intentions clear to Prem and Pooja. What will the hapless Prem do - caught between a beautiful wife, two lovely children one one hand, and an aspiring gorgeous model on the other?


Memang telah banyak kisah mengenai penyelewengan suami atau istri yang diangkat ke media film. Biasanya dalam film drama serius atau melodramatik yang menyayat hati. Namun Anda justru dijamin akan tertawa terbahak menyaksikan film yang menceritakan penyelewengan suami yang satu ini. Hal ini disebabkan film Bollywood bertajuk "Biwi No. 1" ini adalah film komedi hasil garapan sutradara David Dhawan yang memang dikenal spesialis komedi.

Alkisah Prem Mehra (Salman Khan) adalah seorang pria yang memiliki pernikahan bahagia. Ia mencintai istrinya, Pooja (Karishma Kapoor) dan dua anaknya. Namun toh Prem merasa ada yang hilang dalam hidup perkawinannya, apalagi istrinya begitu sibuk mengurusi rumah tangga sehingga jarang ada waktu bagi suaminya.




Di sisi lain ada seorang wanita cantik bernama Rupali Walia (Sushmita Sen). Rupali adalah seorang model yang memiliki ambisi sangat besar, karena menginginkan segala kemewahan yang ada dalam hidup. Ia percaya jalan tercepat mencapai keinginan itu adalah menikahi seorang milyarder. Demi memenuhi impiannya itu, Rupali sampai menolak lamaran dari teman baiknya, Deepak (Saif Ali Khan). Ketika bertemu Prem, Rupali melihat pria tersebut itu bisa membuka jalan untuk mendapat kekayaan.

Rupanya Prem adalah pemilik sebuah perusahaan periklanan sangat sukses dan mengontrak Rupali sebagai model perusahaannya. Sayangnya sejak bertemu Rupali, itulah awal bencana bagi perkawinan Prem lantaran pria itu mulai menyukainya dan tidak berpikir salah jika bermain-main dengan gadis ambisius tersebut. Bahkan Prem pun bertindak terlalu jauh dengan merencanakan perjalanan ke Swiss bersama Rupali. Untuk itu, Prem tega berbohong pada Pooja bahwa ia pergi untuk berbisnis.

Apa lacur, di bandara Prem bertemu dengan kawan karibnya, Lakhan (Anil Kapoor) dan istrinya, Lovely (Tabu) dan putranya. Lebih celakanya, ternyata Lakhan dan keluarganya pun pergi ke Swiss juga. Tidak heran jika Lakhan dan Lovely akhirnya tahu perselingkuhan Prem dan Rupali. Ketika Lovely memberitahu bahwa Prem sudah menikah, Rupali tidak peduli karena begitu bernafsu untuk mendapat kekayaan. Malah Prem membeli rumah, mobil dan lainnya agar Rupali senang.




Tidak ada asap tanpa api, maka rahasia Prem akhirnya sampai ke telinga Pooja yang terpukul karena tidak menyangka suaminya ternyata tega mengkhianatinya. Pooja lalu mengancam suaminya untuk memilih dirinya dan keluarga atau Rupali. Tidak terduga Prem malah pindah ke rumah pacar gelapnya. Pooja tidak mau menyerah dan berusaha membuat Prem menyadari kesalahannya. Lakhan tidak tega melihat kehancuran perkawinan Prem dan Pooja sehingga berusaha sekuatnya membantu Pooja merebut kembali suaminya.

Benarkah Prem telah melupakan istri dan anak-anaknya yang sangat mencintainya ? Bagaimana usaha Pooja yang dibantu Lakhan, untuk membuat Prem kembali ke sisi keluarganya seperti semula ?





Biwi No.1 .mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3

Aan Milo.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3

Mehboob Mere.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3

Hai Hai Mirchi.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3

Jungle Hai Aadhi Raat.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3

Hai Hai Mirchi.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3

Chunari Chunari.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3

WATCH MOVIE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar