Jumat, 18 Maret 2011
PHIR BHI DIL HAI HINDUSTANI {2000}
When a businessman is assassinated on election eve, the assassin, Mohan Joshi is arrested on the spot, but manages to escape days later during the media coverage. He is accused of terrorism and the country is thrown into an uproar. Many die who had no connection with the rivalries of Joshi and his victim, in a corporate attempt to scare the survivors into believing that Joshi is part of a "foreign hand" of bullies. Joshi meets Ajay and Ria then tells them the truth behind the whole incident. It seems that Joshi's teenage daughter died because of a brutal rape by the man whom he would later slay. Revealing while "on camera" that this man and his partners have been destroying everything in pursuit of their goals, Joshi declares that he killed the man in revenge, almost without thinking. "If that is terrorism, I'm a terrorist", he concludes. Later, Joshi is put into prison and sentenced to death. On the day of his execution, the reporters lead a silent march, flying the national flag of India, to find Joshi and make the truth public. He is freed, and justice is secured.
film yang dibintangi Shahrukh Khan dan Juhi Chawla yaitu "Phir Bhi Dil Hai Hindustani" yang diarahkan oleh sutradara Aziz Mirza pada tahun 2000. Alkisah Ajay Bakshi (Shahrukh Khan) adalah seorang reporter televisi yang cerdas dan sangat lihai mendapatkan berita besar. Ia bekerja di stasiun televisi K-TV yang dimiliki Kaka Chowdhary (Satish Shah). Tidak seorang reporter televisi yang mampu menandinginya terkecuali seorang reporter wanita yang bernamai Ria Bannerjee (Juhi Chawla). Ria meliput berita untuk stasiun televisi milik Mr. Chinoy, yaitu Channel Galaxee.
Seperti halnya Ajay, Ria juga berusaha membuktikan dirinya adalah reporter televisi terbaik di negeri. Tidak heran jika timbul persaingan sengit antara dua reporter tangguh ini. Mereka menggunakan segala cara termasuk cara curang untuk menaikkan peringkat televisinya masing-masing. Ketika Menteri Besar Mushran (Govind Namdev) melakukan pertarungan politik dengan ketua partai oposisi, Ramakant Dua (Shakti Kapoor) untuk memperebutkan kekuasaan, Ajay dan Ria pun terseret ke dalam perang tersebut karena kedua pemimpin politik tersebut berusaha menggunakan media massa untuk saling menjatuhkan lawannya. Ketegangan politk begitu terasa, apalagi waktu pemilu sudah dekat.
Pertarungan politik itu ternyata menyeret seorang pria sederhana, Mohan Joshi (Paresh Rawal) ke dalamnya. Terseretnya ke dalam pertarungan politik berawal dari pembunuhan terhadap seorang politikus. Mohan yang sebenarnya tidak bersalah ternyata dituduh sebagai teroris pembunuh politikus tersebut. Mushran dan Ramakant Dua berusaha menggunakan Mohan untuk memperkuat posisi politiknya masing-masing. Mohan yang merasa tidak bersalah pun tidak mandah begitu saja sehingga pada suatu kesempatan berhasil melarikan diri. Tidak terduga Mohan bertemu Ajay dan Ria, Setelah mendengar kisahnya, Ajay dan Ria yang sepakat untuk bekerja sama pun menyembunyikan dengan bantuan seorang kepala mafia, Pappu Junior (Johnny Lever).
Ria dan Ajay yang telah saling jatuh hati, pun membawa video rekaman pengakuan Mohan yang dapat membongkar persekongkolan dan korupsi para politikus dan polisi ke televisi. Pada mulanya Chinoy dan Kaka setuju menyiarkannya, namun ketika mereka bertemu dengan Ramakant Dua, mereka langsung berubah pikiran. Lantaran bujukan Ramakant, Chinoy dan Kaka sadar mereka akan mendapatkan keuntungan yang sangat banyak apabila mengkomersialkan pelaksanaan hukuman gantung Mohan. Akibatnya Mohan pun dijebloskan lagi ke penjara untuk menunggu hukuman matinya. Ketika mendengar rencana keji tersebut, Ajay dan Ria jadi kaget. Ketika memprotes bosnya, Ajay malah dipecat, begitu pula yang terjadi pada Ria.
Paresh Rawal
Pemeran Mohan Joshi ini adalah aktor watak yang telah mengarungi Bollywood sejak tahun 1985. Namun Paresh jauh-jauh hari sebelum masuk ke Bollywood, telah lama menekuni akting. Memang tidak seperti kebanyakan aktor Bollywood lain, Paresh berangkat dari teater yang kariernya dimulai sejak tahun 1973. Dengan pengalaman akting yang kaya itu, tidak heran apabila Paresh termasuk aktor yang sangat dikejar-kejar oleh para pembuat film untuk membintangi film-film mereka. Dengan dasar akting yang diperoleh dari teater, aktor ini dengan mudah memainkan peran apapun, baik sebagai pria welas asih, penjahat hingga peran komedi.
Salah satu peran Paresh yang lahir pada tahun 1950 ini yang paling populer sudah tentu adalah sebagai Babu Rao yang kikuk dan konyol dalam film "Hera Pheri" (2000) yang menghasilkan banyak penghargaan baginya. Setelah sekian tahun berkiprah dalam teater, pada mulanya Paresh tidak tertarik masuk ke Bollywood. Namun pikirannya berubah ketika ia sudah berkeluarga dan membutuhkan banyak uang. Oleh karena itu, iapun membintangi iklan-iklan komersial dan masuk ke Bollywood pada tahun 1985. Setelah memainkan berbagai macam peran, kesempatan besar pun datang ketika sutradara Mahesh Bhatt mempercayakan peran berbobot yaitu sebagai Vellji Bhai dalam film "Sir" (1993). Performanya dalam film tersebut mendapat pujian dari kritikus maupun penonton.
Sejak itu, namanya meroket sebagai aktor papan atas India. Tawaran kerja pun membanjir kepadanya. Hebatnya Paresh secara konsisten mampu menunjukkan kemampuan akting yang mumpuni dalam film-filmnya yang hingga kini telah berjumlah 85 film. Begitupula penghargaan pun berjibun diraihnya seperti halnya penghargaan terhadap perannya sebagai pengemis buta dalam film "Aankhen" (2002). Paresh Rawal jelas sekali merupakan sebuah contoh hidup tentang bagaimana kerja keras, ketulusan dan dedikasi dapat membawa seseorang dari teater ke film dan membuatnya menjadi superstar. Tidak hanya itu, Paresh pun mendapat penghormatan dari sesama bintang Bollywood termasuk Shahrukh Khan dan Amitabh Bachchan.
Phir Bhi Dil Hai Hindustani.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3
Im The Best~female.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3
Tum Aaye To Fizaon Mein Phir Bhi.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3
Banke Tera Jogi.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3
Kuch To Bata.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3
Im The Best~male.mp3 DOWNLOAD here!!!
MP3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar